Meskipun telah mengenal sejak kanak-kanak, mereka harus berpisah karena suatu hal yang terlihat kecil. Impian memiliki bayi mungil.
Memiliki buah hati harapan yang tidak tentu kapan menjadi kenyataan. Sebagian pasangan terlihat begitu mudahnya mendapatkan berkah. Ada yang harus melewati proses melelahkan, tapi tak jarang yang masih belum dibukakan pintunya. Program hamil mudah-mudah susah...
Sebuah situs fertilitas yang bermarkas di negeri Big Ben, memperkenalkan cara menganalisis keberhasilan program tersebut. Bagaimana agar peluangnya lebih besar? Ada beberapa hal sederhana yang perlu diketahui.
Berbagi Informasi Dengan Pasangan
Usaha ini adalah kerjasama, bukan pribadi, harus dilakukan berdua, suami dan istri. Sejak awal ditekankan, keputusan bersama mempengaruhi hasil investigasi dan pengobatan.
Pengaruh Sikap Mental Pada Fertilitas
Ketika ada keinginan yang belum terpenuhi, stress datang mendampingi. Padahal stress menurunkan libido dan kekerapan sexual intercourse. Bahkan tahap-tahap yang dilakukan saat program hamil pun, menimbulkan stress tersendiri. Di sinilah perlunya konseling.
Kesempatan Konsepsi
Konsepsi atau pembuahan adalah pertemuan sel telur (ovum) dan sperma, biasanya terjadi pada hari ke 11 hingga 14 setelah ovulasi, jika dihitung dari siklus haid normal.
Ovulasi adalah pelepasan sel telur yang sudah matang. Sel-sel telur inilah yang siap untuk dibuahi.
Lebih dari delapan puluh persen pasangan akan mengalami konsepsi dalam waktu satu tahun, terutama pada:
√ Wanita masih di bawah usia 40 tahun,
√ Pasangan tidak menggunakan kontrasepsi dan berhubungan secara teratur.
Belum berhasil dalam tahun pertama? Tenang, kesempatan tetap terbuka. Sekitar setengahnya sukses di tahun ke dua. Bahkan angka kehamilan lebih dari 90% (2004, 2013).
Pengaruh Usia
Frekuensi Dan Waktu
Berhubungan pada waktu yang tepat, yakni saat periode ovulasi. Jika dilakukan selama 2 hingga 3 hari mempertingi angka keberhasilan.
Cara sederhana menghitung waktu ovulasi = Haid yang akan datang dikurangi 14 hari
Faktor Prediksi Keberhasilan
☆Usia Wanita
Data 2013, menyebutkan penurunan keberhasilan kelahiran hidup seiring peningkatan usia, terutama wanita.
☆Riwayat Kehamilan
Kemungkinan kesuksesan meningkat jika si wanita setidaknya pernah hamil, atau melahirkan bayi hidup.
☆Indeks Massa Tubuh (IMB)
Sebelum program, sebaiknya indeks massa tubuh wanita berkisar 19-30. Itu yang ideal. Di luar kisaran tersebut, baik kurang maupun lebih, ternyata menurunkan angka keberhasilan.
Wanita dengan IMB lebih dari 30, perlu waktu yang lebih lama untuk pembuahan (istilahnya dibuahi).
Perhatian, untuk perempuan yang IMBnya 30 atau lebih dan tidak mengalami ovulasi. Mengurangi berat badan ternyata berpengaruh meningkatkan angka keberhasilan. Yuk, segera diet demi promil.
Biasanya, wanita yang bergabung dalam komunitas olah tubuh dan pendampingan diet, lebih banyak yang berhasil hamil daripada yang hanya mendapat saran penurunan berat badan seorang diri. Yes, jalinan komunikasi antar sahabat signifikan demi kehamilan.
Bukan hanya wanita, pria yang IMBnya 30 atau lebih, juga berpotensi menurunkan fertilitas. Nah, waspadalah.
Sebaliknya, wanita yang berIMB kurang dari 19, atau siklus haidnya kurang teratur, atau tidak mengalami ovulasi. Meningkatkan berat badan juga berpengaruh meningkatkan keberhasilan konsepsi.
☆Gaya Hidup
Konsumsi minuman mengandung kafein, -seperti teh, kopi, dan soda-, belum ada bukti konsisten dengan masalah fertilitas (2004). Tetapi, terutama bagi wanita, mempunyai efek pada angka kesuksesan program fertilisasi. Hal yang sama, juga berlaku pada wanita dan pria perokok (2004, 2013).
Pakaian Dalam
Khusus untuk pria, semakin tinggi suhu dalam organ reproduksi akan mengurangi kualitas semen. Padahal di dalam semen inilah, terdapat sperma yang berfungsi membuahi. Jika terlalu panas, sperma pun tak berdaya.
Hingga tahun 2004, belum ada bukti meyakinkan kalau menggunakan pakaian dalam yang longgar akan memperbaiki fertilitas.
Pekerjaan
Beberapa lapangan pekerjaan terpapar risiko mengurangi fertilitas.
Obat
Beberapa obat, baik obat resep maupun yang dijual bebas (OTC), mempengaruhi fertilitas pria maupun wanita. Jika tetap ingin fokus, pikir-pikirlah dahulu, tanya teman atau konsultasi sebelum mengkonsumsi obat apa pun itu.
Sebagai penutup, manusia berusaha, tapi DIA yang menentukan. Keep the efforts, couples.
0 komentar:
Posting Komentar