"Anglenya kurang instagramable, kurang eye-catching". Dialog klasik di sebuah kafe, tempat nongkrong sekelompok muda-mudi. Itulah kata-kata yang seringkali terdengar atau mungkin gaya makan masa kini. Sindrom Food-selfie, istilah yang membangkit kan rasa bangga bagi pelakunya; meskipun tak jarang menjadi cibiran orang karena dianggap mencerminkan gaya hidup hedonis. Seandainya saja, kebanggaan dan keakraban serupa terjadi di rumah. Kepuasan yang dihidangkan setiap cerita makan bersama keluarga, tentunya lebih seru.
Tujuan makan bersama adalah untuk memperluas pergaulan dan mempererat persaudaraan. Di kalangan tertentu. keluarga indonesia, makan bersama sudah menjadi tradisi yang tak lekang oleh zaman. Perlengkapan makan akan diatur sedemikian rupa oleh La Mere de Maison, istilah Perancis untuk sang Ibu. Karena zaman dulu jumlah anggota keluarga .pada umumnya besar, maka diperlukan meja yang besar pula, biasanya berbentuk empat persegi panjang. Satu kursi diletakkan di masing-masing ujungnya, yang diduduki oleh kepala keluarga dan sang ibu, sedangkan anak-anak akan duduk berderet di kedua sisinya.
Seperti dalam kutipan lagu di atas, selama makan mereka bersantap dengan tertib dan tidak banyak berbicara. Hanya seperlunya saja, seperti misalnya saat ada yang meminta diambilkan sesuatu yang agak jauh darinya. Porsi makan pun disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anggota, sehingga tidak perlu ada makanan yang tersisa. Setelah selesai makan, barulah mereka berbincang-bincang tentang apa saja yang mereka alami hari itu.
Sayang, oleh perubahan zaman tradisi ini mulai banyak ditinggalkan. Oleh kesibukan masing-masing, sulit bagi keluarga sekarang untuk melakukan makan bersama, bahkan untuk makan malam pun. Kemajuan teknologi informasi punya andil dalam hilangnya tradisi ini. Sang Bapak, Ibu, dan anak-anak lewat alat komunikasi mereka dengan mudah akan mengatakan bahwa hari itu mereka tidak akan makan di rumah karena ada undangan makan dari perusahaan atau teman ini dan itu.
Ini mungkin tak terhindarkan. Kecuali untuk tujuan bisnis, makan bersama di luar rumah zaman sekarang sering hanya menjadi ajang pamer gadget dan berselfie ria. Alih-alih berdoa sebelum makan, mereka sibuk memotret makanan yang tersedia di meja. Sering pula kita lihat mereka makan sambil bertelepon dan tidak berbicara satu sama lain. Alhasil, tujuan inti dari makan pun tidak tercapai; makanan sering tidak habis dan perbaikan di antara mereka pun tidak bertambah erat.
1. Cucilah Tangan Sebelum Makan
Mencuci tangan sudah menjadi kebiasaan. Tradisi yang dilakukan sebelum dan sesudah makan. Bagian telapak, punggung, juga sela-sela jari-jari tangan, semua jangan dilewatkan. Sebaiknya, menggunakan sabun cair dan di bawah air mengalir. Bayangkan jika kita memakai sabun batang, banyak kemungkinan terkena kuman, atau sebaliknya menularkan bibit penyakit yang sudah di dalam tangan kita.
2. Berdoa Sebelum Makan
Apapun agama kita, sebagai bangsa yang religius berdoa sebelum makan merupakan wujud dari rasa syukur kita kepada Tuhan atas makanan yang Dia limpahkan kepada kita. Kita pun menjadi sadar bahwa masih banyak saudara kita yang mungkin kekurangan makanan untuk keluarga mereka.
3.Jagalah kebersihan saat makan
Cara pasti dan ekonomis menjaga kebersihan makanan adalah menyiapkan makanan sendiri di rumah. Bahan makanan segar yang dipilih sendiri, mengolah dengan bersih di dapur sendiri, menu sehat sesuai kebutuhan hingga peralatan makan foodgrade akan menghasilkan hidangan optimal bagi keluarga.
4. Tidak Berbicara Saat Makan
Pesan sederhana tapi sangat vital.Dalam tubuh kita, saluran napas (tenggorokan) dan saluran makanan (kerongkongan), saling bersebelahan. Saat berbicara, kita perlu menarik napas sehingga katup tenggorok terbuka. Tak heran, terbuka kemungkinan makanan bisa masuk ke saluran ini. Akibatnya orang bisa tersedak, dan yang lebih fatal meninggal karena saluran napas tertutup makanan.
Jika hendak bercerita, hendaknya tidak berbarengan dengan mengunyah makanan. Sebelum makan, seperti saat memasak tentunya akan lebih seru. Bisa juga dilakukan seusai makan, saat membereskan hingga membersihkan peralatan makan.
Jika hendak bercerita, hendaknya tidak berbarengan dengan mengunyah makanan. Sebelum makan, seperti saat memasak tentunya akan lebih seru. Bisa juga dilakukan seusai makan, saat membereskan hingga membersihkan peralatan makan.
5. Makan jangan bersuara
Mengunyah makanan hendaknya tidak menimbulkan suara yang terkadang kurang nak didengar. Begitu pula kita perlu berhati-hati mengambil makanan dari piring agar tidak menimbulkan bunyi-bunyian. Piring kaca yang sering atau terlalu kuat diketuk rentan pecah, suara yang timbul juga lebih keras. Lain dengan piring plastik, lebih lembut, sehingga suasana makan menjadi lebih nyaman.
6. Kalau makan haruslah dihabiskan
"Eat as much as you need." Mengambil makanan terlalu banyak adalah pemborosan sekaligus mengundang penyakit. Jika tidak habis, sisanya adalah kemubaziran. Jika dimakan habis, kita berisiko mengalami kegemukan dan rentan terhadap berbagai macam penyakit seperti diabetes. Jadi kita perlu porsi yang sesuai dengan kebutuhan asupan makanan kita dan menghabiskannya. Siasatnya menggunakan alat makan berukuran kecil, seperti koleksi Petite Blossom. Dengan porsi kecil, kenaikan gula darah lebih stabil. Prinsip serupa yang dianut sebagai pengendalian diabetes, kolesterol, obesitas, hingga darah tinggi.
7. Banyak -banyak makan (buah dan sayuran)
Ini nih yang sering terbalik. Biasanya kita memulai dengan karbohidrat dan protein. Istilah makan buah sesudah makan, perlu segera diubah. Biasakan buah dan sayur dahulu, demi melancarkan kerja saluran cerna. Santaplah setidaknya 50% serat dari sayur dan buah per porsi makan Supaya gak terlupakan, mama memilih alat makan warna hijau segar. Seperti warna koleksi petite blossom, mengingatkan kami untuk makan buah dan sayuran. Warna favorit kami semua, yang juga niscaya baik untuk kesehatan mata. Warna hijau identik dengan keindahan alam. Kesan pertama padahal warna hijau ini terkait dengan makanan sehat, dan organik. Efeknya menenangkan dan menyeimbangkan tubuh. Tak heran, diet terasa lebih nyaman saat menyantap makanan berwarna hijau seperti sayuran.
.
8. Jangan ada sisa
Ambil makanan sesuai porsi. Janganlah terlalu banyak. Seperti disebutkan di atas kita makan secukupnya. Memakai peralatan berukuran petite, kecil, kita terhindar dari pemborosan makanan. Lagipula pola makan sehat adalah porsi kecil, tapi boleh sering. Ini dilakukan demi mencegah kenaikan kadar gula darah mendadak. Apalagi sudah wadah makanan yang berfungsi 3 ini 1. Sekiranya tidak habis, bisa disimpan di dalam kulkas. Jika perlu kemudian, bisa kembali dihangatkan dengan microwave.
9. Ayo, Makan Bersama
Kebersamaan bukan hanya saat makan, tetapi lebih luas lagi. Sebelum, saat maupun sesudahnya punya kisah masing-masing. Menetapkan menu, memilah bahan, dan mengolah hidangan. Sesudah makan pun, punya keunikan sendiri, saat membereskan juga membersihkan peralatan.
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Hal yang juga berlaku dalam rangkaian makan. Hingga mencuci piring juga bersama, termasuk melibatkan anak-anak. Gunakan peralatan yang ramah anak, seperti yang berbahan plastik. Meskipun terjatuh pun, tetap aman, gak khawatir pecah. Sudah ada produk yang bergaransi seumur hidup, seperti produk Tupperware. Jaminan yang membuat kekhawatiran berkurang. Gak kepikiran deh, kalau digunakan si kecil.
Ternyata, meja makan punya banyak cerita. Celoteh dari keluarga. Kisah ritual persiapan, hinggga merapikan. Kebiasaan beragam saat makan. Semua punya keunikan, keistimewaan yang bisa dijadikan pelajaran. Makan bersama di rumah banyak manfaatnya. Kita bisa saling mengingatkan untuk makan sesuai dengan kebutuhan kita serta berbagi pengalaman seusai makan. Jangan lupakan meja makan punya cerita. Karena dari sana asal mula persiapan kehidupan. You're what you eat. Segala kesuksesan berawal dari hal kecil, sederhana, seperti belajar dari cerita meja makan.
Waaah makasih mak artikelnya.. Sudah mengingatkan esensi makan bersama :)
BalasHapusBtw, lucu bgt tempat makannyaaa.. Mauu
Betul. Orangtuaku menerapkan hal yang sama juga. Bahkan keikut sama aku yg udah punya anak, hehehe. Pembelajaran baik ini.
BalasHapusSaya juga paling suka, kalo semua anggota keluarga berkumpul di meja makan. Kami bisa saling tukar cerita tentang segala hal :)
BalasHapus