"Creative Thinking to Creative Making"
quote yang masih terngiang-ngiang hingga kini. Masih jelas ucapan pak Yandramin Halim, Managing Director PT Faber-Castell International Indonesia, saat meresmikan Pameran Seni Faber-Castell "Kreativitas Tanpa Batas".
My Humble Creative Making |
Pertengahan April lalu, program dukungan kreativitas anak bangsa ini dimulai. Berawal dari sebuah mal di Barat Jakarta, kegiatan serupa akan berlanjut ke pusat keramaian lain, bahkan ke kota-kota lain di Indonesia.
Rangkaian acara yang mendukung bermacam kreativitas telah dilakukan Faber-Castell. Sejak 2011, berbagai lomba berskala nasional banyak dilakukan. Melibatkan puluhan ribu anak-anak seIndonesia, pemuda bahkan profesional, adalah bukti nyata dukungan penghasil alat tulis terbesar dan tertua ini. Bahkan ada lomba bertemakan kepedulian lingkungan, dengan produk Art & Graphic yang juga "ramah".
Kreativitas bukan hanya ide,
tapi produk nyata,
perlu ada aktualisasi ide,
seperti pameran
Yandraman Halim
Hal yang sudah diakui di negara maju. Demikian rupanya pikiran manusia, berdimensi tak berbatas. Kreativitas, sebagai buah pikiran, tanpa batas, menjadi motivasi diselenggarakannya acara ini.
Pameran ini adalah bentuk apresiasi, lanjut ibu Fransiska Remila, Brand Manager PT Faber-Castell International Indonesia. Berbagai karya pemenang lomba, termasuk karya instalasi, ditampilkan di sini. Sebuah apresiasi yang bagi saya, patut diberi acungan jempol.
Lima kreasi ini termasuk favorit saya :
1. Demo dan Doodling
Belajar menghias di atas kaca, dengan Opti Art Magnets. Di sini Faber-Castell Creative Kids mengajak anak-anak melukis di permukaan terbatas. Bagaimana mewarnai bidang seukuran uang logam? Tentunya perlu konsentrasi, di pameran ini ada latihannya. Selain itu, ada juga demo melukis Art and Graphic bersama kak Sarwendah.
Kak Rizal ikut serta menggambar dengan doodling. Doodling itu apa yah? Saya juga awalnya belum paham. Tapi setelah menyaksikan sendiri menjadi terkesima. Sebentuk garis tanpa makna, yang dihubungkan satu demi satu, perlahan membentuk wujud yang mulai dikenal. Rasanya hebat sekali deh kakak yang satu ini.
2. Mewarnai, sambil Bermain
Dunia anak sebuah dunia yang penuh warna. Faber-Castell memahami hal itu. Mewarnai adalah suatu relaksasi. Mewarnai bukan beban, tapi satu cara menyalurkan kesenangan, membuka pikiran.
Aksi si Ksatria Connpen |
Bagi yang belum pernah bertemu "Ksatria Connpen" bisa berkenalan di sini. Saksikan kostum hasil kreasi Connector Pen, perlu ketekunan dan keuletan untuk bisa menggabungkannya, apalagi digerakkan ke sana kemari. Uniknya...Oh ya, di lokasi juga kolam Connectorpen Pool. Kita ditantang menemukan semacam rangkaian puzzle. Jika berhasil, tentunya berhadiah menarik.
3. Workshop Kreatif
Ternyata, menghias tidak hanya di atas kertas. Melalui workshop Doll Drawing, @idekuhandmade kita berlatih menggambar di atas boneka. Sebuah pernak-pernik seperti boneka tampak lebih hidup, dengan coretan Creative Marker kak Martha Puri. Ketrampilan yang bermanfaat, dan bisa dilakukan sendiri nantinya, di rumah atau untuk usaha.
Doll Drawing, Sumber Faber-Castell Indonesia |
Hal sederhana yang dilakukan dengan sepenuh hati bisa menghasilkan
sesuatu yang sangat menarik. Doll Drawing Workshop di Lippo Mall Puri
bersama Martha Puri.
Yang masih penasaran dengan komik. bisa ikutan workshop cara sederhana membuatnya. Kak Beng Rahadian, penggiat komik kenamaan, menurunkan langsung ilmunya. Semoga selesai acara, dunia komik Indonesia semakin berkembang.
4. Lomba Gambar
Siapa sih yang gak suka ikut lomba. Apalagi yang namanya anak-anak. Ikutan lomba menggambar anak Kreativitas tanpa Batas. Lomba yang banyak menarik perhatian. Untuk anak muda, ada juga kompetisi Comic Strip. Bisa dikuti di sini, dengan tema "Kreativitas Kaum Muda Indonesia". , terutama untuk remaja mulai dari SMP hingga Mahasiswa juga umum (dewasa).
5. Pameran Kreasi
Tanz der Kreativitat, judul asli sebuah gaun Kerstin Schulz. Karya seniman Jerman ini bukan gaun pesta biasa. Sekitar 5.000 pensil Castell 9000 digunakan membuat gaun ini. Gaun pesta mewah yang dibuat sesuai gambaran Viennese Debutante, seakan mengajak yang melihatnya ( termasuk saya) hendak berdansa. Hebatnya, karya ini sudah melalang buana. Indonesia menjadi negara ke tiga di Asia, setelah Jepang dan Singapura.
Berdansa bersama "Gaun Pensil" |
Tampil juga, Pinisi, kapal layar tradisional Sulawesi Selatan. Uniknya, replika ini terbuat dari 12. 153 tutup connector pen, 897 batang connector pen, dan 1.080 connector-connector. Masih banyak lagi replika yang ditampilkan, seperti Twisted, The Look, hingga Mona Lisa. Semuanya berbentuk tiga dimensi, yang tersusun dari rangkaian pensil.
Pameran Seni Faber-Castell "Kreativitas Tanpa Batas" di Emporium Pluit Mall.
Pamerannya masih akan berlangsung hingga Minggu tgl 1 Mei 2016. Untuk yang tak bermukim di sekitar ibukota, jangan khawatir. Pameran Tanpa Batas juga akan keliling kota. Di antaranya, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Medan. Yuk, ajak sahabat sekeluarga bersama, banyak
kegiatan edukatif, pastinya berhadiah menarik setiap hari.
Pameran Seni Faber-Castell masih berlanjut, nantikan kehadirannya di kotamu |
Alam adalah titipan, melestarikannya sudah menjadi kewajiban semua. Faber-Castell sadar akan tugasnya. Sejak 25 tahun yang lalu, proyek hutannya di Brasil tetap menjadi standar. Sekitar 100 kilometer persegi, hutan pinus menjadi sumber bahan baku. Hutan yang telah disertifikasi FSC, sebagai hutan dengan lingkungan baik serta memberikan dampak positif secara ekonomi dan sosial. Berhasil menyerap emisi CO2 sampai 100.000 ton , juga melalui penggunaan energi regeneratif. Fakta yang membanggakan, sebagai segelintir perusahaan yang berhasil menetralkan emisi karbonnya.
Sampai jumpa di pameran berikutnya |
Suka minder kalau berurusan soal gambar dan kreativitas euy, otak kanan aku gak terlalu optimal bekerja dibanding otak kiri. Jadi penikmat saja hehehe
BalasHapusFaber Castel nama yg tidak asing
BalasHapusanak saya suka gambar pny faber castel juga
salah sehat dan semangat